Negara Pengunjung TTB


Tangan Tak Bernyawa

Sabtu, 08 Juni 2013

Indonesia ku ada dimana?




Setiap kali kami menjerit dengan keras
Terdengar bagai alunan lagu yang merdu
Setiap kali kami mengeluarkan air mata darah
terlihat bagai rakyat sedang bermain drama tangisan darah
terus…, apakah ini indonesia ku tercinta…?
merah putih berkibar dengan gagah
hingga tak mampu untuk menahan tangan ku memberi hormat
terus…, apakah ini indonesia ku tercinta…?
Satu bangsa…, Satu nusa…, satu bahasa kita
Sudah terlupa dan tergantikan
Satu uang…, dua uang…, untuk saya semua
Terus…, Aku ingin bertanya…!
Apakah tempat ku berpijak ini adalah indonesia tercinta ku…?
Sungguh…,
Rasanya bagai di negeri asing
Hidup numpang dan penuh cercaan halus
Dari lidah-lidah yang sedang bergoyang
Bermain dan hanya tahu nyanyian setuju.




Kenapa Warna Bendera Ku Merah Putih?

Sumber Gambar; putramelayusriwijaya.blogspot.com



Kain lusuh tertiup angin
Jeratan tali mengikat bergelantungan
Tiang-tiang kukuh berdiri menonjolkan
Berkibarlah hingga tak terlupakan
-
Warna merahmu menggambarkan semangat
Mengalir darah juang penuh melekat
Bercampurnya merah mencuat
Putih itu menyatu mengikat erat
-
Berkibarlah selamanya
Tandamu kan terus jaya
Melambai penuh membara
Bangsa ini menyimpan banyak legenda
-
Mentari senja tak menjadi malapetaka
Symbol itu yang menguatkan raga
Menyembuhkan dahaga
Memberikan kelegaan dalam jiwa merana
-
Kini merah putihku berkibar
Tak perduli api membakar
Ketinggian warnamu tergambar
Menyatukan pulau-pulau yang terdampar
-
Symbol itu akan menjadi kekuatan
Kerasnya perjuangan yang membangkitkan
Rasa kepemilikan selalu tercuahkan
Hingga bumi indonesiaku terselamatkan
-
Berkibarlah benderaku
Berkibarlah dengan saudaraku
Warnamu pemersatu bangsaku
Kokohnya Negara karena kehadiranmu
Yogyakarta, 13 April 2013



By; V-Toy



Renungan Malam Penuh Deraian Air Mata



Suatu malam pandangilah dirimu, apa yang bisa di perbuat tatkala diri sudah tidak bisa melakukan apa-apa…? Memandang diri di saat gelapnya malam penuh dengan derain air mata yang tak mampu mengembalikan waktu yang sempat tertinggal di masa lalu.

Keterpurukan diri terkadang menghantui di saat mengingat dosa yang tak pernah bisa di tebus hanya dengan menangis tanpa berbuat apa-apa. Akankah diri masih bisa kembali menghadap sang pencipta…?

Begitu banyak permasalahan yang di hadapi tak satupun bisa di lalui dengan baik, mungkinkah semua ini adalah karma untuk diri yang selalu memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan sang pencipta. Indahnya dunia hanyalah sebuah panggung sendiwara belaka untuk kita jadikan tontonan dan mengambil hikmah dari apa yang di tampakkan tuhan untuk melangkah lebih maju.

Malam yang penuh derain air mata ini akanselalu menjadi saksi hidup bagi manusia yang mau berfikir tentang kekuasaan-Nya. Di malam mini, marilah kita berfikir sejenak tetang kehidupan yang bisa mumpuni diri untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Pahit dan manisnya hidup yang di lalui akan terasa di saat pengakuan diri kepada sang kholik bisa tercurahkan, mencari dan terus berusaha adalah senjata utama manusia untuk menjadi insane yang berlumuran ketakutan dan rasa rindu kepada sang pencipta alam semesta.

Air mata saja tidak bisa menghapus dosa seorang hamba sebelum benar-benar kembali dan mau berubah. Hari-hari yang di lalui akan menjadi indah ketika rasa cinta yang di miliki manusia tercurahkan untuk tuhan. Tangisan malam sangat berharga, dimana semua orang masih tertidur pulas saat itu, munajat dari hamba kepada tuhan akan terasa pada malam yang indah dengan mengadukan semua permasalahan yang sedang kita hadapi.

Genangan air mata malam itu terasa sekali ketika munajat yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh.

Aku hanya ingin kembali ke pangkuanmu ya Robbi…

Ampunilah dosa-dosaku, jauhkanlah diri ini dari hal-hal yang akan menjauhkanku dari sisimu. Hamba rindu dengan cintamu, bimbinglah hamba ke jalanmu, tunjukkanlah jalan untukku hingga kau menjadikanku orang-orang terpilih menjadi hamba yang bertaqwa…,

Amieeen…


By; V-Toy



Jumat, 07 Juni 2013

Lagu Mars PMII




Mars PMII
Pencipta Lagu: Sahabat Shaimoery WS.
Syair: Sahabat H. Mahbub Djunaedi

Penggunaan: Mars PMII dilantunkan pada pembukaan acara resmi organisasi, baik bersifat intern maupun ekstern atau umum. Mars PMII dilantunkan secara bersama-sama dengan berdiri tegak, khidmat dan penuh semangat.


Inilah kami wahai Indonesia
Satu barisan dan satu cita
Pembela bangsa penegak agama
Tangan terkepal dan maju ke muka
Habislah sudah masa yang suram
Selesai sudah derita yang lama
Bangsa yang jaya Islam yang benar
Bangun tersentak dari bumiku subur
Denganmu PMII pergerakanku
Ilmu dan bakti kuberikan
Adil dan makmur kuperjuangkan
Untukmu satu tanah airku
Untukmu satu keyakinanku
Inilah kami wahai Indonesia
Satu angkatan dan satu jiwa
Putera bangsa bebas merdeka
Tangan terkepal dan maju ke muka



Jalan Tak Bertepi




Duhh…, Tuhan
Bebas lepas dalam duri kehidupan
Mencari jawaban sejati dalam kegelapan
Setitik cahaya kerinduan
Dalam relung hati, ingin lebih dekat denganMu
Kebebasan bagai rantai kapal
Menemani setiap jiwa yang selalu berteman gelap
Hingga terkadang jasad lelah disetiap tidurnya
Tak seperti malam yang berteman dengan sang rembulan
Indah dan ingin selalu dinikmati setiap insan
Ku ingin segera memelukMu
Namun hayal ku terlalu tinggi
Bagai pendaki gunung tertinggi
Namun…, inilah aku…,
Hamba yang selalu rindu dalam setiap sujud ku
Dalam setiap do’a dan lamunan ku
Setiap tetesan air mata yang penuh dosa
Mengharap ampunan dan ridhoMu
Serta petunjuk dalam setiap langkah ku

Dalam perjalan panjang yang tak bertepi.




Kamis, 06 Juni 2013

Tangisan Tak Berguna





Tangisan mu itu tak bermanka
Bagai lirik lagu yang kosong tanpa arti
Memecahkan gendrang telinga
Gaduh…,
Tangisan mu itu tak berarti
Bagai luka yang membusuk
Menusuk hidung hingga tak mampu bernafas
Menjauh…,
Tangisan mu itu tak berguna
Bagai pecahan kaca yang membuat luka
Hingga harus dibersihkan dari jalan
Menghilang…,
Tangisan mu itu…!
Apakah kau harus meratapinya…?
Apakah kau harus menyesal dikemudian hari…?
Hanya dengan duri kecil yang menusuk kulit mu
Hanya dengan ocehan kecil sang waktu
Ingatlah…!
Tangisan mu
Akan berguna
Berarti
Dan bermakna
Ketika kau sabar dalam menerima ujian dan cobaan
Hingga kau menikmati hasil dari tetesan keringat yang keluar dari kulit mu dan semua orang tersenyum bahagia melihat air mata yang jatuh dari mata mu.
Hingga malaikat tak mampu mencatat amal perbuatan yang kau lakukan
Serta Allah SWT meridhoi jalan mu.

Buanglah tangisan itu…, jangan kau sia-siakan waktu untuk menyesali apa yang telah engkau lakukan.


Rabu, 05 Juni 2013

Hidup dan Mati




Hidup bukanlah hidup…
Mati bukanlah mati…
Hidup untuk mengenal kematian…
Kematian untuk merasakan kehidupan…
Jika hidup bukan untuk mati…!
Kenapa harus ada umur…?
Jika mati bukan untuk hidup…!
Kenapa harus ada surga dan neraka…?
Kehidupan adalah fatamorgana yang indah…
Kematian adalah kebenaran sejati…
Yang menyakitkan dan menyenangkan…
________

Itulah Kebesaran Ilahi

*********
Kalau ada sumur diladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau umur sudah tidak panjang
Malaikat maut sudah menanti


Senyumalah Kawan



Senyumlah kawan…!
Karena senyum mu akan mengalihkan rasa perih mu…
Biarkan ia mengalir kedalam tubuh mu…
Jangan kau paksa untuk melawannya…
Senyumlah kawan…!
Karena senyum mu akan memalingkan rasa kecewa mu…
Biarkanlah waktu brjalan dengan kencang…
Namun jangan kau tinggalkannya…
Agar kau mengerti akan arti tangisan…
Senyumlah kawan…!
Karena senyum mu akan mengajarkan mu berjalan tanpa duri…
Serta keseimbangan dalam lika liku kehidupan…
Hidup tak semudah apa yang kita banyangkan…
Namun membutuhkan semangat dan jiwa yang tegar…
Tersenyumlah…, kawan…!




Senin, 03 Juni 2013

Darah Juang




Mungkin bagi kaum gerakan ini merupakan salah satu lagu yang paling berarti, sebuah lagu yang membuat merinding bila diresapi dengan khusuk. Apalagi ketika saya dan sahabat-sahabat PMII Mataram turun kejalan. Lagu ini merupakan lagu wajib yang kami nyanyikan. Jadi ingat masa-masa turun kejalan dulu pas jadi mahasiswa s1. Hehehehe…

Disini negeri kami
Tempat padi terhampar
Samudranya kaya raya
Negeri kami subur…, Tuhan

Di Negeri permai ini
Berjuta rakyat bersimbah luka
Anak kurus tak sekolah
Pemuda desa tak kerja

Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Tuk membebeskan rakyat

*********
Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Tuk membebeskan rakyat
Padamu kami berjanji
Padamu kami mengambdi


Jika Anda Mau Dengar Lagunya; silahkan klik link dibawah ini

http://www.youtube.com/watch?v=LxurNxVNdZc



Bisikan Halus




Terang menjadi gelap
Gelap menjadi terang
Ketika sang raja tak terlihat menjamah kehidupan
Dengan bisikan halus yang mematikan
Bagai tubuh telanjang yang siap diterkam
Tak bisa mengelak
Hanya bisa menikmati
Namun dibalik itu
Sang malaikat mengintip dengan ganas
Berang akan jasad malang yang sedang bersenang-senang
Sungguh…, dunia menangis
Akan penghuni yang sedang bermain petak umpet
Dalam keindahan sang raja tak terlihat



Negeri Materi




Kami tak mengerti tapi kau mengerti
Kami menangis, kau tak tahu cara menangis
Kami mengais, kau bermain bulu tangkis
Kami kepanasan, kau bermain petasan
Kami kelaparan, kau keluyuran
Kami tak punya tempat berteduh, kau membuat gedung mewah
Kami membuat tempat berteduh malah kau gusur
Kami terjebak malah kau semakin menjebak
Kami tertindas namun kaulah penindasnya
Terus…, apa artinya kami?
Pelengkap untuk melengkapi ataukah anak negeri?
Apa artinya kami?
Hanya menemani namun tak berarti
Berarti ketika menjadi materi
Terus…, Berapakah harga kami?
Biar kami mengabdi dan punya gaji
Agar tak dicaci maki oleh pendaki
Karena negeri kami hanyalah misteri bermateri
Dimainkan dengan angka yang tinggi
Bagai penjudi yang selalu bermimpi
Jika menang menjadi untung
Jika kalah menjadi buntung

Di negeri materi.




Kakek Pembawa Gitar di Pagi Senja

Ilustrasi Gambar; rinaldimunir.wordpress.com



Pagi senja yang indah
Ku bangun dengan banyak harapan
Dititipkan lewat sebuah kata-kata halus
Terlontar lewat mulut tua namun berjiwa muda
Itulah…, orang tua ku
***
Pagi senja yang indah
Banyak tujuan dibalik rintangan
Namun itu hanyalah vitamin jiwa
Agar tetap semangat dan mengerti
Akan tujuan yang tak mudah didapatkan
Hingga pada akhirnya, akan ku nikmati
Itulah…, harapan ku dibalik pagi senja yang indah
***
Pagi senja yang indah
Terdengar alunan musik yang merdu
Diiringi dengan suara tua namun masih semangat
Berdiri dibalik depan pintu
Dengan gagah hanya untuk sesuap nasi
Itulah…, kakek tua pembawa gitar
Mengiringi pagi ku dengan damai
Semoga Tuhan meringatkan jalan mu
Agar terus bisa berjuang untuk menyambung nyawa.