Negara Pengunjung TTB


Tangan Tak Bernyawa

Sabtu, 15 Juni 2013

Anak Penjual Koran @ Pemulung Sampah

Ilustrasi Gambar; mega-arto.blogspot.com



Kau begitu semangat
Selalu tersenyum disetiap hari mu
Selalu melangkah dengan tegar walau sang mentari begitu keras tersenyum kearah mu
Tak pandang bulu disetiap aktivitas mu
Menjadi abdi demi menyambung nyawa
Cemohan, cacian, dipandang sebelah mata
Kau jadikan vitamin murni untuk menanamkan keikhlasan didalam diri mu
Sehingga tak sadar bahwa perut mu belum terisi
Tetesan keringat begitu nyata mengalir disekujur tubuh mu
Begitu nyata telapak kaki mu terlihat sabar menghadapi panasnya mentari
Begitu nyata wajah mu terlihat pucat tak bertenaga
Sehingga aku bertanya, kuatkah diri ku ketika dihadapkan pilihan seperti mu?
Namun…, inilah kehidupan
Bersyukur adalah bagian terbesar yang kau cerminkan untuk setiap orang
Disetiap suara lantang yang kau suarakan disetiap jalan
Walau harus dikerdilkan oleh wajah yang tak suka bau badan mu
Kini…, ku lukiskan kehidupan mu
Dalam galeri kehidupan ku
Agar tak pernah ku lupa akan berharganya pengalaman
Saat melihat mu dalam kebingunan hidup.



Ilustrasi Gambar; blogs.voanews.com



Inspirasi; Anak Penjual Koran Dan Pemulung Sampah, Jalan Menuju Malioboro “Yogyakarta”


Jumat, 14 Juni 2013

Perjuangan Berujung Materi




Inikah yang namanya hidup
Menari diatas daun kering yang rapuh
Bernyanyi dengan suara rendah memecah telinga
Sehingga para mata enggan untuk melihat
Inikah kenyataan yang perih
Menyiram dengan air yang panas
Tenggelam dalam lautan lumpur
Hingga tak mampu untuk bertahan
Sedangkan para pendiam sedang duduk asik
Bermain dengan telunjuk tangan
Sambil kakinya berdansa dengan nyaman
Inikah yang namanya perjuangan
Tanpa kenal menyerah
Diiringi dengan tetesan keringat
Berjalan dengan langkah pasti
Namun berujung materi

Walau dalam negeri sendiri




Rabu, 12 Juni 2013

Syair-Syair Imam Syafi'i




TIPUAN PALSU

Aku melihat tipu muslihat dunia,
tatkala ia bertenggerdi atas kepala-kepala manusia,
dan membincangkan manusia-manusia yang terkena
tipunya.
Bagi mereka,
Orang sepertiku tampak amat tak berharga.
Aku disamakan olehnya,
dengan anak kecil yang sedang bermain di jalanan.


MENCINTAI AKHIRAT

Duhai orang yang senang memeluk dunia fana,
Yang tak kenal pagi dan sore dalam mencari dunia,
Hendaklah engkau tinggalkan pelukan mesramu,
kepada duniamu itu.
Karena kelak engkau akan berpelukan,
Dengan bidadari di surga.
Apabila engkau harap menjadi penghuni surga abadi,
maka hindarilah jalan menuju api neraka.

RENDAH HATI

Bagaimana mungkin kita dapat sampai ke Sa’ad,
Sementara di sekitarnya terdapat gunung-gunung
dan tebing-tebing.Padahal aku tak beralas kaki,
dan tak berkendaraan.
Tanganku pun kosong dan,
jalan ke sana amat mengerikan.

TENTANG CINTA

Engkau durhaka kepada Allah,
dan sekaligus menaruh cinta kepada-Nya.
Ini adalah suatu kemustahilan.
Apabila benar engkau mencintai-Nya,
pastilah engkau taati semua perintah-Nya.
Sesungguhnya orang menaruh cinta,
Tentulah bersedia mentaati perintah orang yang dicintainya.
Dia telah kirimkan nikmat-Nya kepadamu,
setiap saat dan tak ada rasa syukur,
yang engkau panjatkan kepada-Nya.

KEPUASAN (QANA'AH)

Aku melihat bahwa kepuasan itu pangkal kekayaan,
lalu kupegang erat-erat ujungnya.
Aku ingin menjadi orang kaya tanpa harta,
dan memerintah bak seorang raja.

ANUGRAH ALLAH


Aku melihat-Mu pada saat penciptaanku,
yang penuh dengan anugerah.
Engkaulah sumber satu-satunya,
pada saat penciptaanku.
Hidarkan aku dari anugerah yang buruk.
Karena sepotong kehidupan telah cukup bagiku,
hingga saat Engkau mematikanku. 




Syair Berdarah

V-Toy

Sekucur badan memarkan duka
Kerusuhan terkapar meninggalkan luka
Tercabiknya sukma kemakmuran jiwa
Malapetaka gentarkan alam semesta
-
Gerah keram hanguskan dada
Tombak tajam kehancuran meronta
Menusuk jiwa berdarah seketika
Tak perduli kawan menikam raga
-
Bau amis membara
Teriakan histeris menggelega
Jurang kehancuran kini melanda
Syair getah membabi buta
-
Titah terbujur ditelan mangsa
Raungan harimau seakan bercerita
Derasnya darah berlinangan kumala sukma
Cikal bakal penerus sudah binasa
-
Kini tinggal cerita lama
Deburan angin lalu memberi berita
Darah segar itu masih terngiang juga
Entah sampai kapan duka berbuah bahagia
-
Peperangan hanya buat duka
Duka yang mengalir hingga anak cucu kita
Berjabat tangan sudah tak berguna
Tumpah darah panas mengalir membara
-
Syair berdarah hanya untuk manusia lupa
Perpecahan akan menambah goresan berbahaya
Tutup rapat dinding jiwa yang sempat terluka
Raihlah masa indah kejayan dan perdamaian milik kita bersama


Yogyakarta, 13 April 2013
V-Toy


Senin, 10 Juni 2013

Aku Ingin Bernyanyi

Ilustrasi Gambar; belantarajakarta.wordpress.com 



Lama sudah semua tertahan
Bagai penantian panjang sang pejuang
Untuk menginjak dan menghirup udara bebas
Lama sudah semua tertahan
Aku ingin bernyanyi untuk negeri ku
Negeri dimana aku menangis pertama kali
Negeri dimana aku pertama kali melihat dunia
Negeri dimana ibu-ibu pertiwi ku menjadi pejuang sejati
Dalam melahirkan generasi berbudi
Bernyanyi dengan lantang walau harus melawan
Dengan lagu kebanggaan ku

*********

Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita

Tanah air
Pasti jaya
Untuk Selama-lamanya

Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa
Dan Bahasa
Kita bela bersama

*********
Sambil menangis
Kini aku telah bernyanyi
Namun kapankah Tanah air ku jaya untuk selama-lamanya?


Inspirasi; generasi jalanan saat mengaiz rezeki untuk menyambung nyawa, “Yogyakarta”