Negara Pengunjung TTB


Tangan Tak Bernyawa

Sabtu, 25 Mei 2013

Malam Kembali Muram




Malam kembali muram
Rintik-rintik hujan terus berbunyi
Awan terus berputar mengitari langit
Hingga menjadi gelap tak bercahaya bintang
Namun manusia terus berjalan tanpa henti
Hinggap bagai burung mencari makan
Walau harus menghadapi rintik hujan yang tak berhenti
Kini…, disudut jogja yang berawan
Aku duduk sembari meratap langit-langit yang tak berbintang
Dan tak ada senyuman indah sang rembulan
Tak seperti malam kemarin

*********

Rintik demi rintik yang jatuh
Terus berirama bersamaan
Seolah-olah saling berkejaran
Menuju finis kemenangan
Ditemani dengan riuh angin yang tak menentu
Hingga malam pun menjadi ramai

Bertaburan nada sang kehidupan sejati


Kehidupan yang tak bernyawa






Pernahkah kau merasa mati walau kau hidup?
Budak itu hampa tanpa sahabat
Dijauhi dan disuruh bagai pelayan restoran
Kesana kemari hanya untuk memuaskan tuannya
Tak pernah mengeluh
Hanya saja terkadang harus terkulai lemas tak berdaya


Pernahkah kau merasa mati walau kau hidup?
Bintang-bintang terang menjadi penghiasnya
Bulan-bulan yang cantik menjadi penghibur jiwanya
Malam bagai pagi yang pesta pora
Bergemuruh suara-suara kelelahan disela nafas yang tersedu
Bercampur dengan suara-suara iblis dalam bisikan halus
Menyapa untuk menenangkan kehidupan yang amat dahsyat


Terus…, pernahkah kau merasa mati walau kau hidup?
Pagi menjadi malam yang panjang
Terkapar budak yang kotor oleh jiwa-jiwa yang kotor
Tak pernah menyadari
Tak pernah memahami
Yang ada hanya kepuasan semata
Menikmati alur jiwa yang tak pernah mau tahu


Jumat, 24 Mei 2013

Pasar Tempat Mencari Rezeki






Nenek itu lagi yang ku lihat
Namun bukan disore hari seperti kemarin
Namun dimalam hari saat pasar giwangan ramai dikunjungi
Nampak tubuh yang lelah
Seperti belum terisi sesuap nasi atau yang lainnya
Keringat yang membasahi bajunya, tak dihiraukan
Yang ada, terus menarik gerobaknya
Dengan tenaga yang masih ada
Terus, terus dan terus
Sampai tak terlihat lagi oleh mata ku
Sehingga membuat ku penasaran
Ingin menyapanya untuk mendengar keluhnya
Agar aku lebih mengerti dan memahami
Begitu berartinya arti sebuah masa depan yang cerah
Tak hentinya aku memandang dikejauhan
Dengan aura penarasan dalam wajah ku
Siapakah nenek yang kuat itu?
Takdir Tuhan memang tak bisa tebak.


Rintihan Jiwa Ketakutan






Apa kau sadar aku menangis?
Apa kau sadar aku merindukan mu?
Apa kau sadar aku ingin kau kembali?
Kembali membasuh ku dengan air yang suci
Kembali bersujud memohon ampun dariNya
Agar aku bisa bertanggungjawab
kepadaNya kelak disaat aku telah kembali
Namun kemanakah kau membawa ku?
Kemanakah kau mengajak ku?
Kemanakah kau menyesatkan ku?

Kau terus terlena dengan nafsu
Kau terus terpesok kedalam jurang
Kau terus saja tidak memperdulikan aku
Kau hanya mementingkan kepuasaan mu semata
Tidak mau mendengar keluhan ku
Yang selama ini tersiksa oleh nafsu yang kau kedepankan
Padahal yang aku inginkan sederhana
Hanya membuat ku tenang dan damai

Teramat dalam penderitaan ini
Menangis disetiap kau salah jalan
Menyesal disaat kau telah tersesat
Yang ada hanya kemenagan dunia.


Nenek Yang Percaya Diri (PD)


ilustrasi gambar; ncuspic.wordpress.com



Siapakah dia…?
Dalam hati aku bertanya…
Terlihat melintas didepan ku…
Dengan wajah yang kusam…
Dengan pakaian yang kotor…
Dengan kondisi tubuh yang acak-acakan…
Siapakah dia…?
Kemabli terlintas dalam benak ku…
Sosok wanita tua yang melintas didepan ku…
Membawa sebuah gerobak dorong…
Dengan isi barang bekas yang tak berguna…
Bagi sang hura-hura dalam hidup…
Siapakah dia…?
Berjalan dengan sisa tenaga…
Menarik gerobaknya dengan kuat…
Kelelahan…
Keringatan…
Nafasnya kelelahan…
Namun masih saja bandel menarik gerobaknya…
Berlagak super hero yang tak pantang menyerah…
Siapakah dia…?
Dan siapakah saya…?
Seandainya terbalik…
Akankah aku kuat seperti dia…?
Akankah aku PD seperti dia…?
Mungkin aku hanya bisa bersenbunyi dibalik ketakutan…
Mungkin aku hanya bisa menunggu sang malaikat pencabut nyawa…
Namun bagi orang-orang hura-hura dalam hidup…
Hanya bisa bersembunyi dibalik warna emas…
Yang menghiasi kehidupannya…
Sehingga tak perlu berjalan untuk mencari perpanjangan hidup…



Nenek-PD_pasar giwangan yogyakarta


Badai Kesedihan Masjid






Badai Masjid di Hari Jum’at

Tak seperti hari-hari biasa
Banyak orang yang berkeliaran
Disaat adzan pertama dikumandangkan
Dengan pakaian rapi
Serta aroma parfum yang tercium
Berkumpul untuk melaksanakan kewajiban
Bersama-sama dengan barisan yang padat
Badai masjid pun tak terbantahkan
Dengan satu tujuan
Mendapat keridhoan serta ampunan
Dari Yang Maha Kuasa
***

Tangisan Masjid di Hari Biasa

Mungkin kita tak mendengar
Mungkin kita tak mengetahui
Mungkin kita tak merasakan
Walau terkadang suara adzan terdengar jelas
Bergema dengan indah ditelinga
Namun itu sudah biasa
Karena bukan hari jum’at
Atau hari-hari besar islam
Kumandangnya adalah kumandang biasa
Tak perlu datang namun bisa dilaksanakan dirumah
Tanpa harus melangkah lebih jauh lagi
Sehingga yang ada
Hanya imam dan beberapa makmum
Itu pun bisa dihitung dengan jari
***

Apalah Arti Hidup

Jika malaikat sudah dekat
Apalah arti kemewahan
Jika malaikat sudah dekat
Apalah arti tahta yang ada
Jika malaikat sudah dekat
Apalah arti banyak wanita yang menghibur
Jika malaikat sudah dekat
Apalah arti perlindungan manusia yang tak berguna
Jika malaikat sudah dekat
Yang akan melekat adalah amal perbuatan
Yang akan ikut adalah amal perbuatan
Yang akan menemani selamanya adalah amal perbuatan


Kamis, 23 Mei 2013

Rahmat dan RidhoNya





Begitu banyak rahasia dalam kehidupan ini
Terkumpul bagai hamparan pasir penderitaan
Terkurung dalam ombak yang menghantam
Ketika menepi dan membawa pada kedalaman
Silih berganti bagai penderitaan yang tak berujung

Ketika kaki menginjak bumi
Berjalan tanpa menghiraukan
Apakah ada rasa sakit atau cemohan?
Terlontar dari sang bisu tak bernyawa seperti manusia
Namun dengan gagah tak merasa bersalah

Hempasan angin kehidupan
Siap menelan kebahagiaan menggantinya dengan penderitaan
Dan terkurung sepi dalam sebuah misteri
Jika tak siap berlari mengejar impian

Cobaan adalah kasih sayang Tuhan
Menguji kemudahan menjadi sebuah tantangan
Merasuki ketenangan dalam sebuah kegelisahan
Agar dapat menikmati kemenangan dalam kesabaran
hingga kesulitan dihadapi dengan senyuman


Kematian memeluk kehidupan
Kematian menuju keabadian
Sebatas akhir awal memetik kebahagiaan
Menuju yang selalu dirindu
Dalam iringan rahmatNya
Serta menempatkan pada jalan ridhoNya


Kematian Yang Bahagia


rantauanlombokmenulis.blogspot.com



Jika hidup hanya untuk hidup
Maka mati akan lebih menyakitkan
Jika hidup hanya untuk mati
Maka mati akan menjadi kehidupan
Karena kehidupan untuk mengenal kematian
Kematian yang abadi
Dan tidak hidup lagi
Namun hidup pada kematian
Bagai malam adalah pagi
Dan pagi bagai malam
Bagi orang-orang yang beriman
Oleh karena itu
Waktu adalah sahabat terbaik
Yang akan mengantarkan
Menuju kematian dan menyambut kehidupan
Berjalan bersama dan terus bergandeng tangan
Agar waktu tak meninggalkan
Namun terus berjabat tangan
Mari kita jadikan hidup ini lebih berarti
agar ada bekal yang pasti
Ketika kematian telah menjemput
Dan hidup dalam keabadian


Awan Pembasmi Senyuman





Malam bertaburan bintang
Tak seperti biasa
Terang benderang dan penuh dengan cahaya
Namun kini
Mereka redup bagai manusia yang kebingungan
Mencari titik bahagia dalam berdiri
Entah apa artinya?
Entah apa kamsudnya?
Semua ini menjadi sebuah kebisuan maya
Yang tak jelas namun memiliki arti
Yang tak bisa diartikan
Apakah enggan untuk tersenyum?
Apakah sudah bosan untuk bersinar?
Aku pun tidak tahu
Yang aku tahu hanya menjalani kehidupan
Kehidupan yang penuh dengan rencana tak ku mengerti
Silih berganti bagai arisan
Namun aku yakin
Bahwa ini semua adalah kehendak Sang Pencipta
Yang terkadang harus dipelajari
Agar selalu bersyukur
Dan menjadi manusia yang lurus

Renungan Hidup Sederhana


Hidup Selalu Bermakna

Munkin kita akan marah ketika diejek sama orang lain
Namun membalas ejekan sama artinya dengan mengejek
Mungkin kita akan membalas pukulan orang lain ketika kita dipukul
Namun sama artinya bahwa anda juga suka memukul orang lain
Mungkin kita akan merasa jengkel ketika orang tidak memperdulikan kita
Namun bersabar adalah hal yang terbaik untuk dilakukan
Karena setiap perbuatan akan ada balasannya masing-masing
Entah itu pada dunia maupun pada akhirat
Mungkin kita akan merasa menjadi paling berani
Ketika orang menghina kita atau keluarga kita
Namun sikap bijak dalam menghadapi
Merupakan peningkatan keimanan dan ketakwaan anda
Dalam matematika
Satu kali satu tetap sama dengan satu
Namun dalam ilmu filsafat
Satu kali satu bisa menjadi tiga atau lima bahkan sembilan
Sehingga setiap makna kehidupan akan berarti
Ketika kita mampu mengambil makna dari peistiwa yang kita hadapi
Mampu mengambil hikmah yang positif dari setiap ujian
Maupun cobaan yang kita lalui

***
Hidup Tak Selamanya Indah

Ada siang pasti ada malam
Karena itu semua sudah diatur
Ada manis pasti ada pahit
Ada bahagia pasti ada derita
Ada senyum pasti ada muram
Ada derita pasti akan datang tawa
Karena itu semua bagian dari kehidupan
Dan juga tak selalu matahari tersenyum
Karena ada awan yang menutupi senyumannya
Kita hidup kemudian mati
Dari generasi lama menuju generasi baru
Dari generasi baru menuju generasi baru lagi
Itulah sebuah kehidupan yang kita jalani
Sehingga kita harus menyadari
Agar semua itu menjadi lebih bermakna untuk kita lalui.



Jejak-jejak sang waktu





Jejak-jejak sang waktu…
Pahit…
Manis…
Bahagia…
Derita…
Gelisah…
Marah…
Semuanya menjadi kenangan…
Disaat kaki melangkah bersamanya…
Disaat hati beradu ketegaran dengannya…
Disaar mulut beradu kata-kata…
Namun kita harus sadar…
Bahwa semua itu adalah nyata…
Semua itu adalah tamu kehidupan…
Datang tanpa diundang…
Pergi tanpa diantar…
Walau telah berlalu lama…
Namun apakah akan datang kembali…?
Entah…, semuanya adalah misteri…
Hanya saja usaha dan do’a…
Adalah jalan untuk tetap tegar…


Teguh Disaat Kau Runtuh




Ikhlaskan apa yang Terjadi…
Jika hatimu lelah, basuh peluhmu dengan sabar…
Ceritakan dukamu pada ketabahan…
Usap air matamu dengan harapan…
Ketika wajahmu penat memikirkan dunia, maka berwudhulah…
Ketika tanganmu lelah menggapai cita-cita, maka bertakbirlah…
Ketika pundak tak kuasa memikul amanah, maka bersujudlah…
Tunduk dan rendah hatilah di saat yang lain angkuh…
Teguhlah di saat yang lain runtuh…
Tegarlah di saat yang lain terkapar…
Ikhlaskan apa yang terjadi…
Mungkin bukan menjadi milikmu…
Mendekatlah kepada Allah Ta’ala agar lelah tak membuatmu surut dalam langkah…


Tak Ada Yang Abadi





Lenyap sudah hidup yang bahagia…
Kenikmatan dunia yang penuh dengan keindahan…
Tertidur dengan mata terpejam untuk selamanya…
Dimandikan bagai bayi yang tak bisa apa-apa…
Dengan sorak tangis yang menggema…
Tak terdengar karena telah tiada…
Akankah terasa kenimatan dunia…?
Disaat kematian telah menjemput…
Merenggut kehidupan dengan sekelip mata…
Walau dijaga dengan ribuan tentara…
Akankah nikmat dunia akan terasa…?
Disaat bersandar pada kemewahan harta…
Akankah nikmat dunia akan berjumpa?
Pada tempat yang sepi dan hampa…
Disaat  jiwa terpasung dalam berduka…
Dengan keranda yang penuh tangisan luka…
Akan raga yang kembali pulang…
Dengan rangkulan pundak sanak saudara…
Diantar menuju persinggahan terakhir…
Namun tak seperti istana dunia…
Penuh dengan penjagaan dan wanita…
Namun istana dalam kubur yang sempit…
Hanya bersarungkan kain kafan…
Dan hanya amal-lah sebagai penyelamat…
Bukan tentara atau harta, bukan juga tahta…


Budak Yang Sengsara




Manusia hanya menjadi boneka
Berjalan dari rasa yang ada
Mengikuti permainan jiwa
Dan permainan hidup yang tak pernah pasti
Dimainkan dan dijalan oleh
Rasa takut yang ada
Rasa sombong yang menempel
Rasa bangga yang menjunjung
Rasa berani yang bersembunyi
Rasa jujur yang berkelit
Rasa dengki yang garang
Rasa kebohongan yang selalu tertawa
Mengerogoti
Bertarung
Saling fitnah
Tak ada yang mau mengalah
Ingin menjadi pemenang
Dalam kehidupan diluar jangkauan
Hanya kekuatan budak
Dan pelajaran berharga
Serta kekuatan iman
Yang mampu mengikat sampai tak berkutik.